Kamis, 06 September 2012

---to introspection ---

print this page cetak 


 SEPERTI PENSIL

Dikisahkan  seorang anak kecil dan nenek tengah duduk santai disebuah beranda rumahnya, dengan ditemani seteko teh hangat dan biskuit sebagai camilan. anak kecil tersebut adalah sang cucu dari nenek tersebut. Sang cucu melihat neneknya sedang menulis dalam secarik kertas putih,, bertanyalah sang cucu kepada Nenek:
 “Nenek sedang menulis apaa.?

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

            “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang cucu nenek,yaitu kamu. Tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.

Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada sang nenek. Dan ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab,

“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

Pertama: 
Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.
Kedua:

Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik. Tapi kamu juga harus berhati-hati. karena pensil yang tajam bila tidak digunakan secara hati-hati pasti akan melukai seeorang yang memakainya atau orang-orang disekitarnya.. Jadi jagalah setiap goresan yang kamu tuangkan".

Ketiga:
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar dan jangan lupa untuk selalau memaafkan kesalahan orang lain”.

Keempat:

Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

Kelima:

Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan…
Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan untuk orang sekitar kamu. Oleh karena itu Nak,,, selalu berhati-hatilah dan sadar terhadap semua tindakan yang kamu perbuat. semoga setiap kesan yang kamu tinggalkan bisa diterima oleh orang-orang disekitar kita. Dan kita dikenang baik olrh orang lain karena kebaikan kita..”

Sang nenek menyudahi nasehatnya kepada sang cucu dengan memberinya kecupan kasih sayang kepada cucu tersayangnya.
PENSIL,SEMAKIN LAMA DISERUT dan SEMKIN LAMA DIGUNAKAN UNTUK MENULIS. DIRINYA AKAN SEMAKIN TAJAM dan MUDAH UNTUK DIGUNAKAN.serutan bisa dilukiskan menjadi sebuah pengalaman hidup. semakin bertambah banyak pengalaman hidup yang kita peroleh. maka semakin banyak juga pelajaran hidup yng dapat kita petik.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com