Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur dengan ketinggian 3.332 meter
dari permukaan laut selama satu bulan terakhir terus menunjukkan
peningkatan aktivitasnya sehingga warga yang berada di kaki gunung
berapi tersebut diminta waspada. Peningkatan aktivitas gunung berapi
yang berada di wilayah Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu ditandai
dengan munculnya gempa tremor yang menyemburkan kepulan asap dan
abu panas vulkanik sebanyak 25 kali.
Aktivitas vulkanik Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Senin, 29 Oktober 2012, semakin meningkat.
Kepala Subbidang Pengamatan Gunung Berapi
Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),
Hendra Gunawan, mengatakan sejak pukul 10.00 WIB lalu gempa tremor
gunung tersebut meningkat dengan panjang lebih dari 32 milimeter.
"Gempanya overscale," kata Hendra dihubungi wartawan, Senin, 29 Oktober
2012. Selain gempa meningkat, PVMBG juga mendapat laporan
dari pengamat Gunung Ijen yang melihat Gunung Raung menyemburkan asap
hitam dengan ketinggian sekitar 100 meter. Namun, Hendra
mengimbau supaya masyarakat tidak panik dan tetap menunggu hasil
pengamatan lanjutan dari PVMBG. "Tapi harus tetap waspada," katanya. Untuk
memperkuat pendataan aktivitas vulkanik, PVMBG menambah dua alat, yakni
seismograf broadband dan global positioning system. Dua alat itu
dipasang di ketinggian 8 kilometer dari puncak gunung, masing-masing di
sebelah barat dan tenggara. Seismograf broadband, kata
Hendra, berfungsi untuk merekam kegempaan gunung yang bisa diakses
secara online ke PVMBG di Bandung. "Sedangkan GPS untuk mengukur
perubahan tekanan di dalam gunung," kata dia. Gunung
setinggi 3.332 meter dari permukaan laut itu berstatus siaga pada Senin,
22 Oktober 2012 lalu. Sejak dinyatakan siaga, aktivitas gunung tersebut
terus meningkat. Bahkan sejak Jumat lalu, 26 Oktober 2012, masyarakat
sekitar gunung mendengar suara gemuruh. Di lain pihak,
Pemerintah Banyuwangi ternyata belum siap untuk melakukan tanggap
bencana erupsi Gunung Raung. Hingga kini Pemerintah Banyuwangi belum
menyiapkan jalur evakuasi, transportasi pengangkutan warga, dan tempat
pengungsian. Padahal, ada 16 desa yang tersebar di enam
kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang masuk sebagai kawasan rawan
bencana erupsi Gunung Raung. Enam belas desa tersebut memiliki jumlah
penduduk lebih dari 65 ribu jiwa.
Pelaksana tugas Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi, Achmad Wiyono,
mengatakan belum kelarnya persiapan tanggap bencana karena BPBD belum
definitif. "Sehingga kami tidak bisa mencairkan anggaran," kata dia.
TEMPO.CO, Banyuwang
>>jangan Pernah Malu untuk berbagi<<
0 komentar:
Posting Komentar