Rabu, 17 Oktober 2012

Teknik Persilangan

print this page cetak 


Persilangan adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan pollen / serbuk sari pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal berisi cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari (bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan )......
Dikenal dua macam persilangan, yaitu perkawinan sendiri (selfing) dan perkawinan silang (crossing).



  • Perkawinan sendiri (selfing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal pada satu bunga, satu tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Ex : Dendrobium alba (selfing)
  • Perkawinan silang (crossing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal dari dua jenis bunga yang berbeda pada spesies yang sama. Ex : Dendrobium alba x Dendrobium albertisii

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam persilangan :
a. Tujuan dilakukan persilangan
  1. Untuk mendapatkan varietas baru
  2. Untuk bunga potong berkualitas
  3. Untuk pin bunga
    • Pemilihan waktu persilangan

Waktu persilangan yang baik adalah sekitar jam 6 – 9 pagi, karena pada saat itu kondisi lingkungan mendukung, kondisi putik dan serbuk sari masih baik. Jika persilangan dilakukan siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi pembuahan, kalaupun terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal.Umur bunga satu atau dua hari setelah mekar hingga lima minggu setelah mekar.
Pemilihan tetua persilangan. 
- Dipilih tetua yang sehat 
- Tetua yang memiliki sifat dominant ( tekstur, bentuk, warna, jumlah, ukuran bunga).

b. Pengetahuan tentang morfologi dan organ reproduksi tanaman
c.  Teknik persilangan
contoh persilanagan tanaman:
1. Anggrek
· Pilih induk jantan dan betina yang memiliki sifat dominan.
· Persilangan akan berhasil jika dilakukan sehari/dua hari setelah bunga mekar, atau minggu pertama sampai minggu kelima sejak bunga mekar.
· Buka anther cap (kelopak penutup pollen).
· Sediakan tusuk gigi untuk mengambil pollen.
· Masukkan pollen ke dalam stigma, yaitu rongga atau lubang dangkal berisi cairan kental agak lengket yang digunakan sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari pada waktu polinasi (penyerbukan).
· Beri label pada setiap bunga betina yang telah diserbuki.
· Amati, jika 3-4 hari setelah persilangan perianthium (hiasan bunga) layu maka persilangan berhasil. Tetapi jika bunga gugur persilangan gagal.
2. Aglonema
· Pilih bunga yang akan dijadikan sebagai induk betina yang seludangnya belum terbuka, karena putik pada aglonema matang 3 hari sebelum seludang bunga mekar.
· Pilih bunga yang akan dijadikan sebagai induk jantan yang seludang bunganya telah terbuka.
· Oleskan benang sari (induk jantan) ke putik menggunakan cotton bad atau secara manual dengan mematahkan spadik/tongkol bunga jantan lalu oles-oleskan ke putik.
· Sungkup bunga yang telah disilangkan untuk menghindari terjadinya penyerbukan oleh benang sari bunga lain.
 3. Adenium
· Bunga yang akan dijadikan tetua, dipilih bunga yang telah mekar dua sampai tiga hari.
· Sobek satu petal (mahkota bunga) sehingga terlihat kepala putik dibagian tengah.
· Ambil serbuk sari di bagian dalam pangkal filamen dengan kuas kecil atai tusuk gigi lalu oleskan ke kepala putik.
· Beri label, lakukan penyungkupan.
· Bunga yang berhasil disilangkan akan layu 2-3 hari kemudian.

d. Pelabelan
Pelabelan harus dilakukan agar dapat diketahui berapa umur buah tersebut dan agar mengetahui jenis tanaman yang disilang.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com